Rasa Cinta Maya dengan Tanah Kelahirannya, Bengkulu

Sukses sebagai seorang pengusaha yang memiliki beragam bisnis dari hulu ke hilir, mulai dari bisnis di bidang pertambangan emas, properti, galangan kapal, refenery oil, hingga perusahan di bidang teknologi, tak membuat Maya Miranda Ambarsari lupa akan kota tempatnya di besarkan, Bengkulu.

Maya kecil pernah menempuh pendidikan di SD 15 dan SMPN 2. Pada saat memasuki kelas 3 SMP, Maya pun pindah ke Jakarta, karena sang ayah harus dipindahtugaskan.

Kecintaan Maya terhadap kota Bengkulu tak lekang oleh waktu. Bahkan, meski dirinya sempat menempuh pendidikan di Australia dan lama tinggal di Jakarta, Maya tetap tidak melupakan teman-teman masa kecilnya hingga para guru. Bahasa Bengkulunya pun totok nian.

Beberapa waktu lalu, Maya bersama para alumni SMPN 2 telah membangun masjid sekolah yang begitu mewah, megah, dan indah. Masjid tersebut diberi nama Masjid Khalifah, yang berasal dari nama putra semata wayangnya Muhammad Khalifah Nasif yang saat ini tengah menempuh pendidikan sebagai Taruna di Akademi Kepolisian.

Baru-baru ini, Maya dan sang suami, Andreas Reza juga baru saja mengunjungi Bengkulu untuk menyaksikan tradisi Arak Gedang Tabot Tebuang. Maya terlihat begitu bahagia menyaksikan tradisi warisan budaya tersebut dengan berbaur bersama masyarakat Bengkulu.

"The Beauty of Bengkulu.... Tradisi Arak Gedang Tabot Tebuang. Bebaur besamo, Bersahaja….. Bahagia Lahir Batin, Alhamdullilah 🤲," tulis Maya di laman instagramnya.

Selain itu, Maya juga terlihat mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu serta berlibur ke pantai indah yang ada di kota tersebut.

"Bengkulu….. I’m in Loveeeee ❤️❤️❤️," ujar Maya mengungkapkan betapa dia jatuh cinta dengan kota masa kecilnya tersebut.