Maya Miranda Ambarsari, Garap Buku
Selasa, 25 Oktober 2016
Maya Miranda Ambarsari
Bagikan

Maya Miranda Ambarsari, Garap Buku

Maya Miranda Ambarsari merasa terpanggil untuk mempromosikan Bengkulu ke kancah nasional, bahkan internasional. Pengusaha pertambangan dan properti asal Jakarta itu bahkan sempat berkunjung ke Kota Bengkulu selama delapan hari melalui jalur darat beberapa waktu lalu. Kehadirannya ini setelah 30 tahun tak singgah ke kota dengan julukan The Land of Rafflesia itu. ”Dulu saya pernah sekolah di SMP 2 Bengkulu,” ujarnya dalam jumpa pers di kediamannya di Jakarta, (24/10).

Bagi Maya, Bengkulu punya berjuta pesona. Daerah itu merupakan rumah bagi tanaman Rafflesia Arnoldi, si bunga tunggal terbesar di dunia, yang bisa mekar dengan lebar hingga dua meter. Namun tidak banyak yang tahu bahwa masih ada tiga tumbuhan pemecah rekor lain yang tumbuh subur di tanah Bengkulu yakni, si Bunga Bangkai atau Bunga kibut Amorphophalus titanium sebagai bunga majemuk terbesar di dunia; Amorphophalus gigas, bunga majemuk tertinggi di dunia; danGramatophyllum specium, bunga terpanjang di dunia.

”Saya dan keluarga sempat melihat dua tanaman langka, yakni Rafflesia di Cagar Alam Taba Penanjung dan Bunga Bangkai di Kabupaten Kepahiang. Jarang banget dua jenis bunga ini mekarnya bersamaan. Meskipun harus menyusuri hutan dan jalur curam, tapi saya puas sekali,” ujarnya.

Selain keindahan floranya, Bengkulu ternyata menjadi salah satu kota yang memiliki kedekatan dengan Presiden pertama Soekarno. Ini karena di Bengkulu Bung Karno bertemu dengan Ibu Fatmawati. Tidak heran banyak jejak peninggalan Bung Karno di Bengkulu seperti rumah pengasingan Bung Karno saat menjalani pengasingan di Bengkulu; Rumah Fatmawati; Masjid Jamik yang dibangun Bung Karno; serta benteng peninggalan Inggris, Fort Marlborough yang di dalamnya terdapat ruang interograsi Bung Karno.

Di samping itu, kata Maya, Bengkulu memiliki sejumlah objek wisata pantai seperti Pantai Panjang, Tapak Paderi, Jakat, dan wisata perairan Pulau Tikus yang berjarak 10 mil dari Kota Bengkulu. ”Sayangnya, selama ini belum banyak masyarakat yang mengetahui bahwa Bengkulu menyimpan sejumlah destinasi wisata strategis yang sayang untuk dilewatkan,” ujar perempuan peraih banyak penghargaan itu.

Untuk lebih memperkenalkan potensi wisata dan budaya di Bengkulu, Maya bahkan berencana membuat buku berjudul ‘Bengkulu, I Adore!’ ”Saya sangat bangga menjadi putri daerah Bengkulu. Ini karena Bengkulu sangat indah, Saya ingin sekali mempromosikan wisata Bengkulu. Salah satu caranya yamelalui buku, sehingga masyarakat bisa semakin kenal dengan Bengkulu dan menjadikan daerah ini sebagai salah satu destinasi wisata,” tuturnya saat didampingi suami, Andreas Reza Nazaruddin dan putranya, Muhammad Khalifah Yusuf.

Di samping itu, Bengkulu juga menyimpan batu perhiasan terbaik di Indonesia yang bernama Red Rafflesia. Batu ini menjadi primadona yang memuncaki rangking pertama nasional bidang Chalcedony. Plt Kepala Dinas Pariwisata Bengkulu Suparhim mengakui saat ini jumlah kunjungan wisatawan domestik baru sekitar 350.000, sedangkan wisatawan mancanegara hanya 900 orang setiap tahun. Ini karena belum banyak promosi yang dilakukan Pemerintah Bengkulu. ”Kami akan menata kembali potensi wisata di Bengkulu ini. Selain itu, kami juga akan aktif menggelar berbagai kegiatan seperti Festival Tabot, sehingga dapat menarik jumlah wisatawan baik dalam maupun luar negeri,” ujarnya.

sumber : indopos.co.id/kurang-dikenal-garap-buku-jadikan-media-promosi/

Komentar

Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar