Profil Maya Miranda Ambarsari SH M.I.B

Bersyukur Atas Pemberian Allah

Sukses dalam menjalankan bisnis perusahaan sangat relatif dan tidak pernah ada titik tertinggi untuk itu. kesuksesan sangat tergantung kepada kerja keras, kerja pintar, fokus, kesempatan, dan jaringan yang terbentuk selama seseorang menjalankan kehidupannya.


Maya sangat bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah kepadanya dan keluarga. Rasa syukur atas apa yang diterima, membuat Maya panggilan akrabnya sangat berhati-hati atas segala pemberianNya. Maya merasa harus menjaga agar jangan pernah berbuat keluar “jalur” dan Maya merasa berkewajiban untuk menjadi manusia yang jauh lebih baik.  “Allah itu Maha Mengetahui dan mempunyai planning terhadap umatNya. Sebagai manusia, kita hanya mencari ridho Allah SWT dengan  menjalankan yang semampu dan semaksimal serta yang terbaik dan tentunya berdoa serta berusaha menjadi manusia yang berguna bagi manusia lainnya”, ujar Maya.

 

Maya adalah Pemilik dan President Director PT. BATAMEC Shipyard (galangan kapal), dan juga Pemilik dan President Director PT. Tawu Inti Bati (Pabrik  pengolahan minyak), salah satu pemilik  perusahaan E commerce – JD.ID shopping online, shareholder di Pertambangan Emas PT. Merdeka Copper and Gold Tbk, pemilik guest houses di area-area elit (Elliottii), klinik kecantikan, serta memiliki yayasan untuk  kegiatan sosial, yaitu  "Rumah Belajar Miranda”.

 

 

Tentang Rumah Belajar Miranda (RBM), adalah tempat dimana masyarakat umum dapat mengenyam kegiatan pendidikan, baik itu berupa MT. Tuli Indonesia, MT. Ummul Choir, TPA Ummul Choir, Kursus Matematika, Inggris, Calis (Baca Tulis), Marawis, Hafidz Al qur’an, serta Taman Bacaan, Media Library juga  TK Khalifah Islamic School. Semua kegiatan belajar mengajar ini adalah bersifat Sosial dan Semi sosial dan saat ini ada sekitar kurang lebih 700 orang yang terlibat kegiatan belajar mengajar.

 

Menurut Maya, corporate culture yang ditanamkan; antara pemilik, manajemen dan karyawan adalah satu kesatuan (unity) dan menerapkan sistem kekeluargaan, hingga bilamana merupakan bagian keluarga, maka semua  merasa memiliki perusahaan ini, merasa bahwa I’m a part of the family, sehingga sense of belonging nya tinggi,” ini tampak jelas; hangat dan tidak adanya batasan baik secara status pekerjaan maupun status sosial. Lebih dari itu, niat baik, yaitu berusaha semaksimal mungkin mendekatkan perintah-Nya dan menjauhkan larangan-Nya. Dan dalam hal ini, sebagai pemimpin, Maya wajib menjadi “role model” dengan memberi contoh yang baik, yang diharapkan berimbas kepada para pekerja di perusahaan.

 

Semua yang dicapai Maya adalah berkat dukungan kebaikan dan doa orang tua dan mertua. “Saya beruntung karena kebaikan mereka, saya  yang menikmati. Mereka menaburkan benih kebaikan kepada sesama, sehingga amalnya dan pahalanya jatuh kepada saya,  itu yang saya yakini. Lebih dari itu, dukungan suami yang memberikan kepercayaan, support penuh dan selalu mendampingi, baik suka maupun duka,  serta dukungan anak, Muhammad Khalifah Nasif, 17 tahun (SMA Taruna Nusantara – Magelang), yang mandiri dan tidak banyak tuntutan merupakan barokah yang luar biasa bagi saya”.

 

 

 

Seni Menjalankan Bisnis

 

Maya Miranda Ambarsari, SH., MIB yang tidak memiliki latar belakang dibidang mining, dan pemain baru di bidang property,  tidak membuatnya lantas ciut dan tidak percaya diri, kebalikannya, Maya justru merasa tertantang bidang pekerjaan yang menurut orang lain “pekerjaan keras dan dunia lelaki”.  Maya yang memiliki background sebagai lawyer dan Master di bidang Internasional Bisnis, (MIB) dari Swinburne University of Technology, Melbourne –Australia, justru terpacu dan tertantang untuk menjalani bisnis-bisnis ini, dengan bekerja dan belajar dengan keras, jatuh bangun dalam mengawali karir merupakan bagian dari perjalanan proses. “Dalam pekerjaan suka-duka dan riak-riak pasti ada. Tetapi bukankah suka duka itu seni dalam menjalankan bisnis. That’s the art of doing the business, jadi hadapi saja. Namun demikian, latar belakangnya sebagai lawyer justru banyak membantu, dan dengan International Businessnya, memudahkan Maya untuk memahami dan  berhubungan dengan para pebisnis lainnya.Yang pasti, pada awal pendirian dan menjalan perusahaan yang melibatkan hajat hidup orang banyak ini membutuhkan extra kerja keras, baik itu secara phisiclly , mentally dan tentunya spiritually.

 

Dalam menerapkan kepemimpinan, Maya berusaha mempedomani ajaran Nabi Muhammad S.A.W, yaitu seorang pemimpin haruslah bersifat Sidiq, Amanah, Tabliq, Fatonah.

·         Sidiq, kejujuran, kebenaran selalu mendasari perilakunya sebagai Pemimpin.

·         Amanah, kepercayaan yang diembannya tidak akan dikhianatinya.

·         Tabliq, keterbukaan menjadi cara Maya memimpin sehingga bawahan dapat mengetahui dan memahami kemana arah yang dituju perusahaan ini.

·         Fatonah, cerdas, diwujudkan dengan terus menerus belajar, baik formal maupun non formal.

 

Sebagai orang yang berdarah suku Jawa dari garis Bapak, Maya juga menerapkan asas-asas kepemimpinan menurut filsafat Asta Brata yang mengharuskan seorang pemimpin mewujudkan sifat-sifat yang di contohkan oleh 8 (delapan) anasir alam yaitu api, angin, air, tanah, matahari, bulan, bintang dan mega. Memberikan kesejahteraan kepada bawahan seperti sifat tanah sebagai sumber penghidupan, memberi kesejukan seperti sifat mega, berlapang dada seperti lapang/luasnya lautan, memberi arah seperti sifat bintang dan lain-lain. Dan sebagai garis Ibunya yang berdarah Bengkulu, maka Maya mempunyai “sense of business”, menerapkan filosofi; berani mengekpresikan apa yang menurutnya benar, tegas, pantang menyerah, gigih dan ulet dan selalu ber optimis.

 

Keunikan Perempuan Indonesia

Sebagai perempuan Indonesia, Maya mengangggap kaumnya tangguh. Maya bangga bagaimana wanita Indonesia mampu melaksanakan multi tasks, baik mengurus keluarga maupun bekerja untuk membantu perekonomian keluarga. Perempuan hebat, jelasnya bukanlah dilihat dari karir, namun Perempuan hebat adalah perempuan yang tahu bagaimana berperan dalam menjalankan hidupnya,

Seiring dengan membesarnya perusahaan dan banyaknya para konsultan ahli yang dipekerjakan untuk bisnisnya, membuat Maya dapat lebih mengatur waktu untuk kegiatan-kegiatan lainnya, baik itu untuk urusan keluarga (yang tetap saja menjadi prioritas),  terlibat dalam organisasi kewanitaan, juga aktif dengan kegiatan-kegiata social dan keagamaan. Tapi yang jelas,  semua itu membuat hidup menjadi penuh makna. Alangkah meruginya  bila tidak bisa menikmati keindahan yang telah diberikan oleh Allah itu, dengan kegiatan-kegiatan positif.