Sebagai putri Bengkulu, Maya Miranda Ambarsari merasa memiliki
tanggungjawab untuk mempopulerkan Bengkulu kepada masyarakat Indonesia. Sociopreneur yang pernah masuk dalam 10 Wanita Inspiratif Indonesia versi Tabloid Wanita Indonesia ini ingin mengenalkan Bengkulu lebih jauh.
"Maka dari itu saya menulis buku berjudul Bengkulu, I Adore.
Ini sebuah tanggungjawab saya karena sudah 30 tahun saya meninggalkan
Bengkulu," ujar Maya, Senin (24/10), di kawasan Pondok Indah, Jakarta
Selatan.
Wanita yang juga aktif di bisnis pertambangan itu
menilai banyak yang tak mengenal Bengkulu. Saat mengunjungi kampung
halamannya tersebut, Maya merasa terenyuh melihat tak banyak yang
berubah. "Pembangunan di Bengkulu sangat minim. Belum ada yang mengupas
lebih jauh tentang Bengkulu. Provinsi ini sangat ideal untuk
dikembangkan ke dalam sektor pariwisata. Alamnya masih indah dan belum
terjamah, budayanya juga kaya," urainya.
Saat berkunjung ke
Bengkulu, Maya memilih melalui jalur darat dari Jakarta. Bersama suami
dan anaknya, Maya menghabiskan waktu selama 26 jam perjalanan. Maya
mengisahkan, kesenjangan sangat terasa saat dirinya melintasi rute
menuju Bengkulu.
Bengkulu, lanjutnya, berbatasan dengan Provinsi
Lampung. "Jalan di Lampung sangay mulus, tapi setelah masuk ke Bengkulu
jalannya luar biasa rusak. Saya seperti off road. Provinsi ini jelas
butuh perhatian," jelasnya.
Melalui buku yang ditulisnya, pemilik
Rumah Belajar Miranda itu berharap akan banyak memberi perubahan
terhadap Bengkulu. "Budaya di Bengkulu sangat menarik. Masyarakatnya
religius, ada sebuah festival bernama Tabot untuk merayakan 1 Muharam
(tahun baru Islam) yang sangat meriah. Sayangnya, tak banyak wisatawan
yang melihat budaya ini. Bengkuly juga punya batik asli bernama kain
Besurek, yang bermotif tulisan arab. Ini panggilan hati saya untuk lebih
mengenalkan Bengkulu ke khalayak yang lebih luas," demikian Maya
Sumber : http://www.gatra.com/nusantara/sumatera/223461-minim-ekspos-maya-miranda-ambarsari-promosikan-bengkulu-lewat-buku
Belum Ada Komentar