Lima CEO Wanita Indonesia yang Sukses di Bisnis Maskulin
Kamis, 18 Februari 2021
Maya Miranda Ambarsari
Bagikan

Lima CEO Wanita Indonesia yang Sukses di Bisnis Maskulin

Terlepas dari dukungan dunia bisnis yang kuat terhadap keragaman gender dan jumlah perempuan di level manajemen senior yang meningkat pesat, namun kesenjangan kesetaraan gender di level kepemimpinan tertinggi masih signifikan. Perubahan di posisi puncak terhitung cukup lambat. Namun menjadi pemimpin (CEO), bukanlah kendala bagi para perempuan tangguh berikut ini :

1. Setia N Milatia Moemin

Perempuan kelahiran Jakarta, 24 Maret 1961 ini menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) Perum DAMRI. Tapi sebelumnya, Milatia pernah berkarir di berbagai bidang. Menjadi Dirut PT. Trias Cipta OSG-PMDN, Dirut PT. Saoda Trias Cipta, Anggota Komite Audit PT. Kereta Api Indonesia, Tim Advisor Dirjen Perhubungan Darat, Direktur Keuangan PT. Eka Sari Lorena, Direktur Negara Institute Transportation Development and Policy (ITPD), Policy Writer Kabinet Indonesia Hebat (Jokowi-JK), Staf Ahli Khusus Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), dan hingga saat ini masih bertugas menjadi Anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ)

2. Maya Miranda Ambarsari

Maya Miranda yang bernama lengkap Maya Miranda Ambarsari SH M.I.B, lahir di Palembang, 9 juli 1973, merupakan seorang sociopreuneur yang menggeluti bidang usaha galangan kapal.

Maya adalah Pemilik dan President Director PT. BATAMEC Shipyard (galangan kapal), bisnis galangan kapal adalah bisnis yang didominasi oleh kaum adam, namun tidak menjadi halangan bagi Maya untuk menggelutinya.

Tak hanya Batamec, wanita lulusan Swinburne University of Technology,  Melbourne, Australia ini juga co-founder dan shareholder di Pertambangan Emas PT. Merdeka Copper and Gold Tbk, dan pemilik Ellioti Residence, yaitu guest house exclusif dan elegan yang terletak di lokasi strategis di kawasan Pondok Indah, Cipete dan Cisarua.

3. Eka Sari Lorena Soerbakti

Eka Sari Lorena adalah seorang pengusaha dan CEO Group Lorena, perusahaan otobus yang telah berdiri sejak tahun 70an. Perempuan kelahiran Jakarta, 3 Jui 1969 ini sangat menguasai bidang bisnis yang digelutinya. Tidak mengherankan, dia juga pernah didapuk menjadi Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Organisasi Angkutan Darat (DPP Organda), masa bakti 2010 – 2015.

4. Shinta Widjaja Kamdani

Shinta  lahir pada tahun 1967, dia merupakan Pemilik dan Chief Executive Officer (CEO) Sintesa Group,  Shinta bertanggung jawab atas Manajemen dan Ekspansi bisnis Sintesa Group di Indonesia. Dibawah kepemimpinannya, Sintesa Group bersinergi ke dalam 4 Pilar Usaha dibidang Manufaktur, Energi, Industri dan Produk Konsumen dengan 16 anak perusahaan yang berada dalam ke-4 pilar tersebut.

5. Noni Purnomo

Noni Purnomo yang bernama lengkap Noni Sri Ayati Purnomo, B.Eng., MBA, lahir pada 20 Juni 1969, menggeluti bidang transportasi.

Noni adalah Direktur Utama PT Blue Bird, Tbk. Noni juga menjabat  sebagai Dewan Komisaris dan Direksi beberapa anak perusahaan, di antaranya yaitu sebagai Komisaris Utama PT Pusaka Nuri Utama,  PT Pusaka Bumi Transport. Direktur Utama PT Morante Jaya,  PT Pusaka Satria Utama, dan PT Pusaka Bumi Mutiara.

Komentar

Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar