Serunya Belajar Hidroponik di Elliottii Roof Top Farming
Selasa, 13 Desember 2016
Maya Miranda Ambarsari
Bagikan

Serunya Belajar Hidroponik di Elliottii Roof Top Farming

Maya Miranda Ambarsari memang seorang yang multitalent. Selain sukses mengembangkan bisnis-bisnisnya di bidang pertambangan, property, butik, hingga kecantikan, wanita berparas cantik ini lagi-lagi membuat sebuah inovasi dengan menyulap rooftop lantai 4 guest housenya , Elliottii Duta Niaga Residence menjadi Rooftop Farming Hidroponik. 


img-1481596824.jpg


Sayur-sayuran hijau yang segar terhampar luas di rooftop nya tersebut. Mengusung konsep an urban farming concept, Maya mengundang para pecinta tanaman untuk ikut dalam Soft Opening Elliottii Rooftop Farming di Elliotti Duta Niaga Residence pada Sabtu, 10 Desember 2016. 


Inspirasi membuat kebun hidroponik tersebut sebetulnya berangkat dari hobi Maya yang memang senang bercocok tanam.

 

“Saya memang senang menanam buah, bunga, atau sayuran hidroponik karena saya sendiri sebetulnya memang senang makan sayur dan buah sebagai makanan sehat. Nah, dengan hidroponik ini saya bisa mempraktekan hobi saya bercocok tanam meski di lahan yang terbatas, ada di rumah dan juga di rooftop ini, kan ceritanya petani urban, hahaha,” ujarnya.


img-1481596872.jpg

 

Di samping itu, ketertarikan Maya terhadap tanaman hidropnik karena proses penanamannya yang lebih mudah. “Hidroponik ini sehat, murah, segar, dan berkualitas. Tanpa tanah, tanpa cacing, tanpa pestisida. Dan ini juga bisa meningkatkan kualitas hidup saya karena saya bisa menyalurkan hobi saya,” tuturnya.

 

Dalam soft opening tersebut, Maya mengundang Ronny Tanumihardja sebagai trainer yang mengajarkan langsung para peserta mengenai tanaman hidropnik, mulai dari cara menanam, cara menuai, cara merawat, hingga cara packaging.


img-1481596903.jpg

 

Para peserta pun tampak begitu antusias menggali berbagai informasi mengenai hidropnik. Tidak hanya dari sisi hobi, tetapi juga hingga ke sisi bisnis. Pasalnya, hidropnik lebih efisien dibandingkan tanaman biasa. Selain tidak membutuhkan lahan yang luas, bebas hama serta hemat pupuk, cara menanamnya pun lebih mudah karena hanya menggunakan air sebagai unsur utamanya.

 

Menurut Ronny, tren hidropnik mulai marak di Indonesia, sejak 5 tahun terakhir. Siapa saja bisa menanam hidropnik meskipun tanpa latar belakang ilmu pertanian karena cara dan prosesnya yang terbilang mudah. Berbagai tanaman pun bisa ditanam secara hidroponik, tidak hanya sayur sayuran tetapi juga buah-buahan, bahkan cabai, tomat, dan bawang.

 

“Hidroponik ini mudah dan murah. Dengan bahan sederhana juga bisa, misalnya menggunakan streofoam bekas anggur bisa dijadikan wadah dengan membuat lubang kemudian masukan wadah kecil yang sudah diberi bibit, dan sebelum berakar diberi kain flannel sebagai pengganti akar untuk mengambil air di bawahnya.”


img-1481596994.jpg

 

Proses penanaman hidroponik ini juga hemat air dan pupuk karena semua pupuk yang diberikan langsung ke tanaman tidak terbuang ke tanah. Air yang digunakan pun tidak terbuang karena tersirkulasi seperti akuarium. Tanaman hidroponik ini juga hemat lahan dan tidak perlu di lahan pertanian karena yang dibutuhkan hanya media air.



Video:


Komentar

Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar