MDKA Dapat Restu Stock Split di RUPS
Kamis, 26 September 2019
Maya Miranda Ambarsari
Bagikan

MDKA Dapat Restu Stock Split di RUPS

Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menyepakati rencana pemecahan nilai nominal atau (stock split) dengan rasio 1:5.

Sementara itu, nilai nominal berubah yang semula Rp 100 per saham menjadi Rp 20 per saham. Sehingga setiap satu lembar saham dengan nilai Rp 100 per saham berubah menjadi lima lembar saham dengan nominal Rp 20 per saham.

Presiden Direktur MDKA Tri Boewono mengatakan tujuan dari pelaksanaan stock split ini adalah untuk mendorong likuiditas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Semakin banyaknya jumlah saham perseroan yang beredar dengan satuan lebih kecil, diharapkan dapat memberikan akses bagi investor ritel untuk berinvestasi pada saham Perseroan.

"Salah satu tujuan dari stock split adalah membuat harga saham menjadi lebih rendah dan lebih murah sehingga memiliki valuasi yang sangat menarik bagi investor. Dengan demikian, dampak positif terhadap likuiditas perdagangan saham pada akhirnya akan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham MDKA," ungkapnya selepas RUPSLB di The Grove Suites by Grand Aston, Jakarta Rabu (25/0/2019).

Pihaknya mengaku optimis bisa menarik banyak investor karena ditopang oleh kinerja perseroan yang positif. Sepanjang semester I-2019 MDKA mengantongi pendapatan US$ 191,77 juta atau naik 67% dari semester I tahun sebelumnya. Laba usaha juga naik 35% menjadi US$ 78,11 juta dari 57,65 juta.

Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 32% menjadi US$ 44,56 juta dari US$ 33,76 juta. Total aset per 30 Juni 2019 tercatat US$ 889,34 juta atau naik 11% dari akhir 2018 yang masih US$ 797,80 juta. Sementara total liabilitas sebesar US$ 449,87 juta dan ekuitasnya sebesar US$ 439,46 juta.

Harga saham MDKA sejak awal tahun 2019 hingga 17 September 2019 (year to date) naik 70%, dibandingkan dengan harga saat IPO yang tercatat Rp 2.000 per saham, harga saham MDKA sudah naik hampir tiga kali lipat atau 300 persen. Hingga akhir perdagangan, Selasa (17 September 2019), saham MDKA tercatat Rp 5.950.

Sampai dengan semester I 2019, anak usaha MDKA, PT Bumi Suksesindo (BSI) yang mengoperasikan tambang Tujuh Bukit di Banyuwangi berhasil memproduksi emas sebesar 110.544 ounces (Oz) dan 156,473 Oz perak. Adapun melalui PT Batutua Tembaga Raya (BTR), proyek tambang tembaga di Wetar, Maluku Barat, berhasil memproduksi 9.033 ton tembaga.

Sementara itu Sekretaris perusahaan MKDA Adi Adriansyah Sjoekri mengatakan MKDA menganggarkan capex atau belanja modal periode tahun 2019 sebesar US$ 160 juta. Sebagian besar dari capex diperutukan untuk mengoptimalkan operasional dan eksplorasi di tiga lokasi di antaranya Tambang Emas dan Perak Tujuh Bukit di Jawa Timur, Proyek Tambang Tembaga Pulau Wetar di Maluku Barat dan Proyek Tambang Emas Pani di Gorontalo.

"Kami yakin rencana penguatan bisnis MKDA menjadi komitmen Perseroan berkelanjutan untuk terus memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan termasuk masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan," terangnya.

Lebih lanjut dirinya menerangkan pihaknya optimis dengan harga saham. Adi beralasan kinerja perusahaan yang baik akan mampu menopang hal ini. Produksi emas tahun ini ditargetkan 180 pounds, hingga kuartal II produksi sudah mencapai 110 pounds. Dirinya yakin target akan tercapai hingga akhir tahun. Sementara target produksi tembaga ditargetkan 21 ribu ton, hingga kuartal II sudah mencapai 9 ribu ton.

"Produksi tembaga 9 ribu ton kuartal II, kekhawatiran kita terkait ini lebih ke alasan meningkatkan likuiditas investor ritel. Emas Kuartal II 110 ribu pounds kita masih tetap 180 ribu ya kita target," terangnya.

sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20190925192219-17-102266/demi-tingkatkan-likuiditas-mdka-dapat-restu-stock-split

Komentar

Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar