Puncak yang Tengah Memuncak

Anda ingin berwisata murah meriah dan tak jauh dari Jakarta? Puncaklah pilihannya. Puncak, kawasan wisata pegunungan yang terletak di dua kabupaten, yakni Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur (Jawa Barat), sekitar 70 kilometer di selatan Ibu Kota, merupakan pilihan yang ideal.

Lihatlah setiap akhir pekan jallan-jalan menuju kawasan itu selalu dipadati kendaraan. Sejuknya hawa lereng Pegunungan Gede Pangrango dan Gunung Salak menjadi salah satu daya pikat tersendiri. Banyaknya taman wisata, diantaranya Taman Matahari dan Taman Safari menjadi daya tarik yang lain.

Puncak sepertinya mempunyai daya tarik yang luar biasa. Biarpun acap kali butuh waktu berjam-jam mengantre untuk memasuki kawasan itu, dari normalnya hanya satu jam dari Jakarta, pengunjung tetap membludak. Karena itu, para pengembang properti tak ingin menyia-nyiakan peluang yang ada.

PT. Tritungaal Agung Propertindo (Tree Land), misalnya. Kini sedang mengembangkan Grand Dafam Cisarua di Jalan Raya Cisarua. Grand Dafam Cisarua merupakan kodominuim hotel (kondotel) mewah bintang empat berkonsep resor yang berdiri di atas lahan seluas 1,7 hektare.

Untuk mengembangkan proyek tersebut, Tree Land mengalokasikan investasi sebesar Rp. 180M. Karena Puncak termasuk kawasan wisata, Grand Dafam Cisarua menargetkan pasar meeting, incentive,, convention, dan exhibition (MICE) dan pengunjung dari Timur Tengah.

Andy Surya Jap, Managing Director Tree Land menilai Puncak tergolong daerah yang cukup potensial bagi bisnis kondotel. Maka tak heran jika banyak pengembang yang akhir-akhir ini membangun proyek di kawasan itu. Sebagai pemain baru, Andy mengaku berkaca pada pengembang-pengembang lain yang sudah lebih dahulu masuk.

Andy merasa diuntungkan oleh lokasi Grand Dafam Cisarua yang diapit dua pusat wisata besar, yaitu Taman Safari dan Taman Matahari. Setiap tahun jumlah pengunjung Puncak rata-rata naik 10-15%. Grand Dafam Cisarua menangkap potensi pasar itu dengan menawarkan 230 unit kamar yang terdiri dari empat tipe.

Sumber : Property Business - Edisi 1, Maret 2016