Batamec Shipyard Garap Kapal Bantu Cair Minyak Pesanan TNI AL

Batamec Shipyard Garap Kapal Bantu Cair Minyak Pesanan TNI AL

Merdeka.com - Perusahaan galangan kapal nasional, PT Batamec Shipyard dipercaya oleh TNI Angkatan Laut untuk menyediakan satu unit kapal yang dirancang sebagai Kapal Bantu Cair Minyak (BCM). Pembangunan kapal ini dilaksanakan secara multiyears mulai 2020 hingga 2022 dengan menggunakan dana APBN.

Hal tersebut ditandai peletakkan lunas/Keel Laying dan pernyataan resmi pembangunan Kapal BCM dengan prosesi penekanan tombol sirine oleh Asintel Kasal Laksamana Muda TNI Angkasa Dipua, di Galangan Kapal PT Batamec Shipyard, Tanjung Uncang, Batam Kepri.

Dalam ceremony tersebut juga dilakukan penandatanganan berita acara keel laying pembangunan kapal oleh Presiden Direktur PT Batamec Shipyard Maya Miranda Ambarsari, S.H, MIB, bersama Kepala Dinas Material Angkatan Laut (Kadismatal) Laksamana Pertama TNI Budi Sulistyo, CHRMP selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang disaksikan oleh Asintel Kasal.

Presiden Direktur PT Batamec Shipyard, Maya Miranda Ambarsari mengucapkan rasa terima kasihnya kepada TNI AL yang telah memberikan kepercayaan kepada Batamec untuk kembali membangun kapal BCM 4 berkapasitas 5.500 ton tersebut.

"Kapal BCM ini merupakan kapal kedua yang kami bangun untuk kebutuhan TNI AL. Kami akan menjaga kepercayaan ini, semoga semua berjalan lancar, tepat waktu, dan tepat mutu sehingga dapat mendukung kegiatan operasional TNI AL," ujar Maya Miranda Ambarsari, saat memberikan kata sambutan dalam Keel Laying Ceremony Kapal BCM.

Sebelum prosesi Keel Laying, sebelumnya pada 5 Agustus 2020 telah dilaksanakan First Steel Cutting.

Sementara itu, Asintel Kasal Laksamana Muda TNI Angkasa Dipua mengatakan pembangunan Kapal BCM ini merupakan tindak lanjut pengadaan Alutsista dalam upaya meningkatkan kekuatan dan kemampuan TNI AL yang mengacu pada Minimum Essential Force yang telah ditetapkan.

Lebih lanjut Angkasa Dipua mengatakan bahwa saat ini TNI AL terus melakukan modernisasi Alutsista, salah satunya adalah KRI. Dalam proses pembangunan kapal, TNI AL mempercayakan pada perusahaan dalam negeri seiring dengan semakin menggeliatnya industri galangan kapal nasional, salah satunya PT Batamec Shipyard.

"Kami berharap PT Batamec mampu meningkatkan mutu serta kemampuan dalam membangu kapal perang produksi dalam negeri yang berteknologi tinggi sehingga PT Batamec bisa menjadi referensi TNI AL untuk menjalin kerjasama di masa mendatang," tuturnya saat memberikan sambutan.

Hadir dalam acara tersebut adislaikmatal, Laksma TNI Udyatmiko, Danguskamla, Laksma TNI Yayan Sofyan, S.T., Kasubdis Dalada, Kasubdisadalut, Aslog Danlantamal IV, Kolonel Laut (T), Cok Bagus Alit Y., S.T., Aslog Danguskamla, Kolonel Laut (T), I Negah S., Dansatgas Kapal BCM Kolonel Laut (T), Dody.

Berstatus PMDN

Pengusaha asal Indonesia, Maya Miranda Ambarsari, resmi mengakuisisi kepemilikan saham perusahaan galangan kapal PT Batamec Shipyard.

Dengan diambil alihnya kepemilikan saham tersebut, Batamec Shipyard yang semula berstatus Penanaman Modal Asing (PMA) kini resmi menjadi galangan kapal berstatus Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Batamec Shipyard yang sudah berdiri sejak 1985 ini, merupakan salah satu perusahaan galangan kapal terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang pembangunan kapal baru, perbaikan dan konversi kapal.

“Setelah lebih dari 35 tahun menjadi PMA, akhirnya PT Batamec Shipyard resmi menjadi perusahaan milik anak bangsa. Perusahaan lokal dengan skala internasional,” ujar Pemilik dan Presiden Direktur PT Batamec Shipyard dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (25/10/2019).

PT Batamec memiliki berbagai fasilitas lengkap untuk pembuatan dan perbaikan kapal. Yakni berdiri di atas lahan sekitar 70 hektare dengan fasilitas seperti graving dock yang sudah dilengkapi 2 grantry crane berkapasitas 160 ton dan tinggi 32 meter.

Perusahaan yang berlokasi di Batam ini telah menerima penghargaan ISO 9001:2008 tentang sistem manajemen berkualitas, serta sistem keamanan dan kesehatan dari BS OHSAS 18001:2007, serta sistem manajemen lingkungan ISO 14001:2004.

Pengusaha berusia 46 tahun ini mengatakan keinginannya mengakuisisi bisnis tersebut karena dia optimistis dengan prospek usaha di bidang perkapalan. Apalagi, Indonesia sebagai negara maritim tentu saja membutuhkan kapal-kapal terbaik yang diproduksi oleh anak bangsa.

“Saya melihat Batamec bisa menjadi market leader untuk perusahaan galangan kapal di Indonesia. Dengan pengalaman yang sudah lebih dari 35 tahun sejak berdiri pada 1984, Batamec sudah memiliki sistem kerja, produksi, dan men power yang sangat professional sehingga mampu memproduksi kapal-kapal terbaik,” ujar Maya.

Maya mengatakan bahwa keputusannya untuk mengambil alih kepemilikan saham Batamec bukan hanya sekedar mencari keuntungan semata, tetapi sebagai kesempatan untuk bersama-sama membangun Indonesia.

Selain itu, Maya untuk masuk ke dalam bisnis yang sempat berhenti sekitar 1,5 tahun ini, karena dia melihat bahwa perusahaan yang memiliki lebih dari 500 karyawan ini akan membawa kemaslahatan.

“Dengan saya men-takeover perusahaan ini dan menjadikannya sebagai perusahaan nasional, diharapkan bisa membawa kedigdayaan Indonesia pada bidang perkapalan di mata dunia. Selain tentunya dapat menyerap tenaga kerja dan membuka lapangan pekerjaan yang akan membangun perekonomian,” tuturnya.

Batamec sendiri saat ini mampu memproduksi berbagai jenis kapal mulai dari Kapal Tanker, Kapal Kargo, Kapal Bantu Cair Minyak, Kapal Tandu, dan lainnya tergantung dari permintaan. Permintaannya pun tidak hanya berasal dari dalam negeri, Batamec bahkan pernah memproduksi kapal yang dipesan langsung dari luar negeri seperti Norwegia.

Sumber : https://m.merdeka.com/uang/batamec-shipyard-garap-kapal-bantu-cair-minyak-pesanan-tni-al.html?page=1

Sumber : https://mayamirandaambarsari.com/batamec-shipyard-garap-kapal-bantu-cair-minyak-pesanan-tni-al-detail-431421