Pembiayaan Bandara Baru Bali Rp27 Triliun dari Asing
Kamis, 15 Maret 2018
Maya Miranda Ambarsari
Bagikan

Pembiayaan Bandara Baru Bali Rp27 Triliun dari Asing

Manajemen PT Bandara Internasional Bali Baru (BIBU) menyebutkan kebutuhan dana untuk pembangunan bandara mencapai Rp27 triliun. Dibangun di wilayah Bali bagian utara, bandara ini dimaksudkan agar beban yang ada di Bandara Internasional Ngurah Rai di selatan Bali dapat dikurangi.

"Rp 27 triliun akan diluncurkan sekaligus," kata Projek Strategic Advisor PT BIBU Freddy Numberi di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis, 22 Februari 2018.

Dirinya menambahkan pembangunan bandara tersebut masih terkendala rekomendasi penetapan lokasi (penlok) dari Kementerian Perhubungan. Padahal pemerintah Kabupaten Buleleng dan Provinsi Bali sudah menerbitkan rekomendasi untuk proyek tersebut.

"Dari Kementerian sedang melakukan pengkajian proses, mudah-mudahan tidak terlalu lama. Kalau dalam tiga tahun kita bisa bangun bandara di atas laut dan selesai tapi kalau di darat itu halangannya banyak sekali," jelas dia.

Adapun sumber dana yang akan digunakan berasal dari investasi asing, yakni Kinesis Capital and Investment. Perusahaan asal Kanada ini juga akan menjadi airport consultant dalam pembangunan Bandara Internasional Bali Utara tersebut.

Freddy menyebutkan dana yang dibutuhkan untuk membangun bandara di lepas pantai memang lebih mahal dibandingkan dibangun di darat. Hanya saja kemudahan tempat menjadi alasan, karena di lokasi tersebut terdapat 33 pura, 21 situs, jalan raya, pemukiman, hingga persawahan.

Rencananya lokasi proyek akan berada sekitar 19 kilometer arah timur dari ibu kota Kabupaten Buleleng di Singaraja. Tak hanya menjadi alternatif para wisatawan menuju Bali, namun bandara ini diharapkan dapat menggerakan perekonomian warga yang selama ini hanya terpusat di Denpasar.

sumber : http://ekonomi.metrotvnews.com/mikro/8KyvRDrN-pembiayaan-bandara-baru-bali-rp27-triliun-dari-asing

Komentar

Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar