One day Trip Maya dan Reza ke Bengkulu Saksikan Tabot hingga Bertemu Sahabat
Jum'at, 28 September 2018
Maya Miranda Ambarsari
Bagikan

One day Trip Maya dan Reza ke Bengkulu Saksikan Tabot hingga Bertemu Sahabat

Setiap tanggal 1 hingga 10 Muharram H, Kota Bengkulu menggelar Festival Tabot. Sebuah festival yang berlatar belakang agama sekaligus kearifan lokal.

Sebagai orang Bengkulu, Maya Miranda Ambarsari pun tak ingin ketinggalan untuk menikmati malam puncak penutupan Tabot. Bersama sang suami, Andreas Reza, Maya khusus datang ke Bengkulu dalam perjalanan satu hari, pergi pagi pulang malam.

Selain menyaksikan malam penutupan Tabot, tak lupa Maya bertemu dengan para sahabat alumni SMP 2 Bengkulu.

img-1538184306.jpg

"One day trip to Bengkulu. pergi pagi pulang malam. Sowan ke Gubernur, melihat penutupan tabot dan yang wajib tentunyaaa ketemu sahabt-sahabat alumni SMP 2 Bengkulu kesayangan. Just a beautiful short trip indeed," tuturnya.

Perayaan Tabot ini dihelat masyarakat Bengkulu (keluarga keturunan Tabot) sejak abad ke-14 untuk memperingati wafatnya Imam Hussain, cucu Nabi Muhammad Saw yang meninggal di Karlaba, Irak.

"Bagi saya, festival ini sangat unik dan menarik karena dipenuhi serangkaian kegiatan yang bersifat ritual dan kolosal. DI sini, wisatawan juga akan disuguhi penampilan seni dan budaya Kota Bengkulu. Kemudian prosesi ritual yang dilakukan dalam beberapa tahap," ujar Maya.

Pada acara penutupan, pengunjung dapat menyaksikan seluruh tabot bersanding untuk diarak bersama tabot pembangunan dalam karnaval ritual kolosal. Wujud tabot ini mirip tandu persegi empat dengan ornament masjid.

Tabot sendiri dalam kitab suci Islam diartikan sebagai sebuah peti yang berisi kitab Taurat. Bani Israil di masa itu percaya bahwa mereka akan mendapat kebaikan bila tabot muncul dan berada di tangan pemimpin mereka.

img-1538184442.jpg

Dalam pelaksanaan Festival Tabot, ada beberapa peralatan dan perlengkapan yang harus dipersiapkan, diantaranya Pembuatan Tabot, Kenduri, dan Sesaji. Perlengkapan Musik Tabot, Kelengkapan dan lainnya. Kebudayaan Tabot di Bengkulu dibawa dan diperkenalkan oleh pendakwah dari Punjab, India, tahun 1336 Masehi dan juga oleh pasukan Gurkha (tentara bayaran Inggris) tahun 1685. 

Festival tahunan ini menjadi tontonan menarik bagi masyarakat dan bahkan digemari wisatawan domestik dan mancanegara. Ratusan, bahkan ribuan orang tumpah ruah di sepanjang jalan dan lapangan untuk menyaksikan berbagai tahapan prosesi menarik dalam acara tersebut.


Komentar

Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar