Kisah Dirikan Rumah Belajar Warga Kurang Mampu
Jum'at, 02 September 2016
Maya Miranda Ambarsari
Bagikan

Kisah Dirikan Rumah Belajar Warga Kurang Mampu

Berbagi kebahagian untuk warga tak mampu sudah lama dilakoni Maya, sapaan akrab Maya Miranda Ambarsari. Salah satu contohnya, saat dia mendirikanan rumah belajar yang dia beri nama RMB yang berlokasi di kawasan Cipete, Jakarta Selatan.

Kehadiran RMB menaruh harapan baru bagi warga sekitarnya. Lantaran, di RMB warga mulai anak-anak hingga lansia bisa belajar dengan nyaman dan tentunya tidak dibebani bayaran. Apalagi RMB menyediakan rumah belajar dengan berbagai peralatan cukup lengkap.

Seperti menyediakan guru profesional dan ruang kelas yang menggunakan AC. ”Agar mereka yang tak mampu juga bisa merasakan belajar dengan nyaman,” terang perempuan kelahiran Palembang 9 Juli 1973 itu kepada Indopos (grup Bandung Ekspres) beberapa hari lalu.

Di sana, warga bisa mengikuti berbagai pendidikan. Mulai dari kelas TPA Kids, yang khusus untuk anak-anak; TPA Menengah, khusus untuk siswa SD dan SMP serta kursus matematika dan bahasa Inggris. Sedangkan untuk lansia di sana digelar kursus baca tulis.

Di RMB juga tersedia taman bacaan dan perpustakaan. Saat ini, warga yang tercatat belajar di RMB berjumlah 500 orang, mulai dari usia 2,5 tahun hingga 74 tahun. ”Bagi ibu-ibu, bisa belajar bahasa inggris dan tata cara mengelola keuangan,” kata istri dari Andreas Reza itu.

Bahkan khusus bagi ibu-ibu yang belajar di RBM bisa dapat pengalaman berbeda. Karena di sana juga diajarkan cara make up, usaha salon, mengelola keuangan dengan harapan mereka kelak bisa mendirikan usaha dan mengerti cara mengelola keuangan.

Tak hanya itu, Maya juga membawa anggota RBM mengikuti wisata rohani. Yakni, perjalanan untuk menjalin keakraban bersama kaum ibu dan para lansia ke kawasan Cisarua, Jawa Barat, belum lama ini. ”Ada kebahagian bisa mengajak mereka berwisata,” ujarnya juga.

Selalu berbuat kebaikan, membawa berkah bagi Maya. Terutama saat menjalani bisnis yang digeluti selama ini. ”Kegiatan sosial ini wujud syukur saya untuk berbagi kebahagian yang sukses berbisnis,” jelasnya juga.

Maya juga mengungkapkan kegiatan sosial yang dibinanya merupakan peninggalan dari sang ibu. Saat ini sang bunda, ujar Maya lagi, telah lebih dulu berpulang kehadirat Tuhan. Selain membuat tempat belajar, Maya mengaku aktif di kegiatan majelis taklim Ummul Choir yang ada di dekat rumahnya di kawasan Cipete, Kebayoran Baru.

Majelis taklim tersebut didirikan untuk mengembangkan sumber daya kaum ibu dari kelas menengah ke bawah. Khususnya untuk warga berada di sekitar lingkungan rumah orangtuanya. Dari hanya pengajian, Majelis Taklim Ummul Choir berkembang menjadi tempat pengembangan keterampilan ibu-ibu.

”Di majelis taklim ini ada kelas kecantikan, yoga, memasak, pengelolaan uang hingga saya juga memberikan dana pinjaman bergulir untuk usaha maksimal Rp 5 juta yang boleh dikembalikan kapan saja agar mereka nggak tergantung pada suami,” terangnya.

Maya bercerita, awalnya tak mudah untuk merangkul kaum ibu, anak dan lansia dari golongan kurang mampu tersebut untuk mau belajar di RBM. ”Menurut mereka, kegiatan belajar tidak cocok dan hanya buang-buang waktu berada di RBM. Lebih baik anak mereka cari uang,” ucapnya mengenang. (jpnn/fik)

 

Source : http://bandungekspres.co.id/2016/warga-bisa-belajar-gratis-didukung-fasilitas-lengkap/

 


Komentar

Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar