Kiat Seimbangkan Bisnis Sosial dan Keluarga
Senin, 03 Oktober 2016
Maya Miranda Ambarsari
Bagikan

Kiat Seimbangkan Bisnis Sosial dan Keluarga

Perempuan dengan karier dan jabatan tinggi mungkin sudah sering kita jumpai. Seperti sosok perempuan yang satu ini, Maya Miranda Ambarsari, SH., MIB. Meskipun kehidupaannya saat ini sudah memiliki segalanya, namun ia tetap seperti padi, semakin berisi semakin menunduk.

Bagi IdPeople yang masih asing dengan sosok perempuan ini, bisa simak wawancara khusus Indonesiamagz.com dengan beliau agar tahu lebih dekat dengan Srikandi modern tersebut.

Perjalanan Karier

Mengenai kariernya, rasanya cukup panjang jika harus diurai satu persatu. Tercatat dalam resumenya beberapa posisi penting pernah ia lakoni, sempat menjabat sebagai general manager hingga presiden direktur di suatu perusahaan telekomunikasi.

Wanita kelahiran 9 Juli 1973 ini merupakan jebolan dari Fakultas Hukum Universitas Pancasila. Setelah lulus, ia sempat mempraktikan ilmu yang didapatnya ketika kuliah dengan menjadi pengacara di salah satu kantor hukum.

Menurutnya, ketika menjadi seorang pengacara ia mengalami kegalauan terhadap profesinya tersebut. “Saya merasakan dilema ketika dibayar untuk membela orang yang salah,” ungkapnya kepada INDONESIAMAGZ.com. Kemudian ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah bisnis di Swinburne University of Technology, Melbourne.

Selama menimba ilmu di Australia Ia pun sempat berkerja sampingan di negeri kanguru tersebut. Mulai di kantor konsultan hingga menjadi model bahkan MC. Hebatnya lagi, ia juga sempat mengenyam pendidikan perhotalan ketika masih di Australia.

Setelah menyelesaikan study di Australia, Maya kemudian kembali ke Nusantara dan memulai karier barunya di beberapa perusahaan. Jejak rekamnya dalam berkarier terbilang menuai sukses sebagai seorang wanita. Hingga kini, perempuan ramah ini juga masih disibukan dengan beragam urusan bisnis yang tengah dijalaninya.

Kiprah Bisnis

Nama Maya Miranda Ambasari sudah dikenal oleh banyak orang, khususnya oleh kalangan pebisnis. Perempuan yang akrab disapa Maya ini merupakan sosok wanita super bahkan luar biasa. Pasalnya wanita ramah ini tidak hanya berhasil dikarier dan bisnis saja, namun di rumah ia adalah sosok ibu yang dapat menjadi panutan bagi keluarga maupun lingkungan sekitar rumahnya.

Bicara menganai binis, super mom yang pernah menjalani profesi lawyer ini telah banyak makan asam garam. Perjalanan bisnisnya dimulai saat ia memutuskan berhenti menjadi pengacara. Bersama suami, ia kemudian mendirikan perusahaan tambang tembaga dan emas di Banyuwangi, Jawa Timur bernama PT Indo Multi Niaga pada 2005.

Setelah sukses dengan bisnis tambang, ia pun menyentuh bisnis properti yang beberapa diantaranya merupakan bergerak di sektor pariwisata.  Menggandeng Elliottii sebagai operator, ia memiliki beberapa bisnis properti butik guest house Elliottii Residence, seperti di Pondok Indah, Cipete, dan di Cisarua, Puncak, Jawa Barat. Sedangkan di 2016 ini, ia akan segera membangun kondotel di kawasan Puncak, Jawa Barat dengan menunjuk Grand Dafam sebagai operatornya.

Menurutnya, Indonesia sangat luar biasa akan daya tarik pariwisatanya, harusnya orang Indonesia lebih mengeksplorasi Indonesia ketimbang pariwisata luar negeri. “Permasalahannya orang Indonesia kurang serius dalam mengolah sektor pariwisata. Sebenarnya banyak sekali hal pariwisata yang dapat di jual, karena Indonesia ini sangat indah dan historikal,” sambungnya.

Kehidupan Sosial

Menjadi seorang pengusaha, merupakan impian yang telah ia wujudkan. Namun kesuksesaan yang telah ia raih tidak lantas membuatnya angkuh, bahkan layaknya filosofi padi semakin berisi maka akan semakin menunduk. Inilah yang menggambarkan karakter jiwanya dalam kehidupan berbisnis maupun bermasayarakat.

Keinginannya menjadi pengusaha bukanlah dilandasi untuk mencari laba semata, tetapi lebih karena ingin beribadah dan mendapatkan ridha Allah SWT. “Saya dari dulu memang ingin jadi pengusaha, alasanya adalah ingin membuka lapangan pekerjaan dan berbagi kebahagian dengan banyak orang, dan ketika keinginan itu tercapai maka saya menjadi orang yang paling berbahagia,” ungkapnya.

Sebagai bentuk dari kepeduliannya terhadapa sesama, perempuan yang memilikipassion di desain interior ini pun mendirikan tempat khusus untuk berbagi kebahagian dengan mayarakat. Tempat tersebut bernama Rumah Belajar Miranda yang terletak di bilangan Sawo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Rumah Belajar Miranda pada awalnya adalah majelis taklim yang bernama Ummul Choir.  Majelis taklim tersebut kemudian berkembang menjadi tempat pengembangan bagi ibu-ibu untuk meningkatkan sumber daya ibu-ibu yang hidup pada kelas menengah ke bawah. Hingga saat ini, Rumah Belajar Miranda terus berkembang hingga menjadi sarana pendidikan bagi masyarakat umum.

Beberapa program pendidikan yang dapat ditemui di Rumah Belajar Miranda seperti Taman Pendidikan Al qur’an Ummul Choir (TPA Kids, TPA Menengah dan Ta’lim Qur’an lil Awlad), Kursus Mr.Math (Matematika), English Education Program (EEP), dan Kursus Calis (Baca Tulis). Selain itu, Rumah Belajar Miranda juga menyediakan Taman Bacaan dan Media Library. Semua kegiatan belajar mengajar ini adalah bersifat Sosial dan Semi sosial.

Meskipun bersifat sosial, Rumah Belajar Mirandi memiliki fasilitas yang mumpuni baik dari segi perlengkapan belajar mengajar maupun tenaga pengajar. “Semua anak Indonesia mempunyai hak dan kesempatan untuk belajar. Harapan saya adalah semoga dengan adanya rumah belajar ini dapat menciptakan potensi-potensi anak-anak bangsa yang unggul di berbagai bidang,” tutupnya.

Sumber: http://indonesiamagz.com/2016/04/12/maya-miranda-ambarsari-sh-mib-srikandi-masa-kini-yang-senantiasa-bederma/ 

Video :  

Komentar

Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar