Kepergian Ibunda dan Mas Deddy yang Menjadi Titik Balik Kehidupan Maya
Sabtu, 25 Januari 2020
Maya Miranda Ambarsari
Bagikan

Kepergian Ibunda dan Mas Deddy yang Menjadi Titik Balik Kehidupan Maya

Keluarga besar Maya Miranda Ambarsari dan Andreas Reza rutin ziarah ke makam ibunda dan Mas Deddy untuk mendoakan keduanya yang telah lebih dulu menghadap Ilahi. Biasanya, keluarga besar MR ziarah pada saat merayakan hari-hari khusus, seperti menjelang puasa, lebaran, ulang tahun Maya, Reza, dan Khalifah, serta tahun baru.

“Miss you, Mamaaaa....Miss you, Mas Deddy.... Al Fatihah 🤲🏻🤲🏻🤲🏻,” tulis Maya di laman instagramnya.

Ibunda dan Mas Deddy diketahui meninggal karena mengidap penyakit kanker. Dalam tayangan Kick Andy beberapa waktu lalu yang mengangkat tema “Muda, Cantik, Dermawan”, Maya sempat menceritakan mengenai kondisi sesaat sebelum dua orang yang disayanginya tersebut sakratul maut.

Maya menceritakan bahwa kakaknya divonis kanker paru. Saat itu Maya melihat secara langsung bagaimana kondisi sang kakak yang tadinya gagah, lalu hanya dalam kurun tiga bulan kondisinya turun drastis dan hanya terkulai lemah di tempat tidur.

“Saat beliau sudah melemah dan melemah, saya hanya lihat “Ya Tuhan, ternyata manusia hanya seperti ini saja, dimana keakuan kita sebagai seorang yang merasa diri bergitu hebat” seketika ego kita langsung rontok. Rahasia hidup itu, kalau mau siap-siapm berbuat baik sajalah. Ngga ada makna semuanya, ini hanya permainan dunia,” ujarnya.

Kondisi tersebut menurutnya benar-benar menjadi pelajar titik kesadarannya untuk lebih memaknai hidup.  Apalagi saat itu Maya baru saja pulang menempuh pendidikan di Melbourne.

“Yang lebih memukul saya, saat kakak saya sakratul maut, saya berpegangan tangan dengan kakak saya, dan menuntunnya membaca lailahaillallah. Kemudian beliau pergi. Kakak yang saya anggap luar biasa hebat, pergi begitu saja. Jadi apa ini semua? Itu 20 tahun yang lalu,” kisahnya.

Setelah Mas Deddy meninggal, sepuluh tahun kemudian, sang bunda divonis kanker usus. Saat itu Maya merasa terpukul untuk yang kedua kalinya. Dari situ dia mengambil pelajar bahwa sebagai manusia kita harus selalu siap-siap.

“Lalu apa yang kau sombongkan di dunia ini? Ngga ada sedikitpun dari manusia di dunia ini yang sempurna. Saat mereka sakit, hilanglah segala gengsinya.”

Semoga kita semua dapat mengambil banyak hikmah dan pelajaran dari perjalanan hidup yang dialami oleh Maya yang membuat kita sadar bahwa tidak ada yang kekal di dunia ini, dan tidak ada yang perlu disombongkan atas segala yang dimiliki saat ini.

https://www.youtube.com/watch?v=m3r3Qdix8y4

 

Komentar

Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar