"Untuk wisata sejarah, ada benteng Fort Marlborough buatan Inggris.
Benteng itu tempat interograsi Bung Karno," Maya, menambahkan.
Minimnya
pembangunan, kata Maya berdampak pada kondisi ekomoni masyarakatnya.
Kondisi ini diperparah oleh masyarakat Bengkulu yang memilih merantau
dan tidak mengembangkan daerahnya.
"Akhinya masyarakat tidak
punya daya beli tinggi. Tidak ada pengusaha yang bertahan di Bengkulu.
Kalau potensi ini diangkat, kemungkinan besar akan banyak orang yang
datang ke Bengkulu," jelas pengusaha yang tengah menyusun buku berjudul Bengkulu, I Adore itu.
Masih
banyak yang harus dikerjakan untuk mengangkat nama Bengkulu. Maya
mencontohkan, Bengkulu memiliki sumber daya yang masih bisa
dikembangkan. "Bengkulu juga punya kopi enak yang masih organik. Tak
banyak juga yang tahu bahwa batu akik terbaik di dunia itu red rafflesia dari Bengkulu," tandasnya
Sumber : http://www.gatra.com/nusantara/sumatera/223485-bengkulu-perlu-genjot-sektor-pariwisata
Belum Ada Komentar